Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta Alam,Rabb yang maha pengasih lagi maha penya yang lagi maha penyayang, Rabb yang telah menciptakan Qalam. Slawat dan salam semoga dilimpahkan atas penghulu para nabi Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan segenap pembela sunnah yang menerangiAlam Raya. Segala puji bagi Allah SWT atas segala pertolongan dan taufik yang diberikansehingga selesailah artikel sederhana ini.
Marikita simak
sepotong kata pepatah yang mengatakan ; “ Meskipun seorang pemimpin karismatik
dan pengikutnya telah mengetahui arah kemana tujuanya, tetapi sepanjang anda
dapat meringankan jalanya maka ia akan menjadi lebih kuat. Ajarilah mereka
untuk memimpin diri mereka sendiri, sehingga jalan mereka akan selalu terasa
diringankan”.Mari kita lihat kepemimpinan dizaman modern sekarang ini.
Bagaimanakah perpektif kepemimpinan dimasa kini ? Apakah kita merasa senang
dengan gagasan bahwa seorang pemimpin harus ditakuti, dipuja,bahkan sampai
disembah? Ketika kita meminta kepada pemimpin manakah yang lebih sering kita
lihat kenyataanya, implementasinya atau hanya ungkapan janji-janji para
pemimpin ?Suharto di Indonesia, Mubarak di Mesir, mereka adalah beberepa contoh
pemimpin di zaman sekarang yang gagal total. Mereka adalah pemimpin yang
dikenal dengan sebutan pemimpin yang Dictator dan Otoriter. Pemimpin yang
bersifat keras dan selalu mengangap semua pendapatnya adalah yang paling benar
dari pada pendapat orang lain. Mereka adalah para pemimpin yang memimpin orang
lain untuk memimpin diri mereka sendiri, yang mengorbankan orang lain untuk
meraih tujuan yang mereka inginkan. Dan sistem kepemimpinan inilah yang banyak
dan digemari oleh orang-orang Dunia di zaman sekarang ini.Suharto, Mubarak, J.
Bush dan masih banyak di Dunia ini yang tidak mungkin saya sebut satu persatu
namanya yang menjadi contoh nyata kegagalan sistem kepemimpinan yang diterapkan
oleh Dunia. Mereka sangatlah bertolak belakang dengan pepatah diatas dan tujuan
seorang pemimpin. Bukankah tugas seorang pemimpin adalah; seseorang yang dapat
dengan jelas memerintah antara HAM dan kewajiban, dan juga mampu memberi
motifasi kepada orang lain sehingga mereka dapat memimpin diri mereka sendiri.
“Sabda Rasulullah SAW
beliau menyatakan bahwa pemimpin suatu kelompok adalah pelayan pada kelompok
tersebut, sehingga sebagai seorang pemimpin hendaklah dapat, mampu dan mau
melayani serta monolong orang lain dan maju dengan iklas”.Kepemimpinan yang
harus dimiliki seorang pemimpin adalah kepemimpinan dimana seorang pemimpin
tidak hanya berbicara, akan tetapi juga mampu memberikan teladan bagi yang di
pimpinnya, keteladanan lebih bermakna dari pada banyaknya nasihat.Rasulullah
SAW telah memberikan contoh jelas dalam bagaimana menyusun sistem kepemimpinan
dalam suatu Negara. Konsep kepemimpinan yang di buat oleh Nabi Muhammad SAW
adalah konsep kepemimpinan Negara Madani, Yang mana menjadi tolak ukur seorang
pemimpin adalah sholatnya, sehingga sholat di Negara tersebut menjadi tiangnya
kepemimpinan (kepemerintahan). Konsep Imamah menjadi silahturahmi antara
pemimpin dan yang di pimpin, yang artinya konsep kepatuhan kepada pemimpin yang
didalamnya terjalin silahturahmi / menjalin hubungan yang bersifat positif yang
mana antara pemimpin dan yang di pimpin saling ketergantungan dan saling
mengingatkan. Dasar konsep imamah adalah Al-qur’an dan Al-hadist. Yang mana
pemimpin dan para bawahannya di wajibkan mengimplementasikan / mengamalkan
Rukun islam dan Rukun iman. Sehinggadapat dikatakan sistem kepemimpinan yang
diwariskan nabi Muhammad adalah Ibadah, yang mana setiap perbuatankita akan di
nilai positif (pahala) bagi Allah SWT.Didalam Imamah jama’ah kita haruslah
sami’na wa atho’na (kami dengar dan kami taati) kepada sang pemimpin, tentu
saja perintah yang harus di taati adalah perintah yang tidak melenceng dari
Al-Qur’an dan Alhadist.Sabda rasulullah melalui Abi hurairah ra : “ Akan datang
setelah ku para pemimpin, orang baik akan menjadi pemimpin kalian dengan
kebaikannya, dan orang jahat akan menjadi pemimpin dengan kejahatannya. Maka
dengarlah mereka dan taatilah segala hal yang sesuai dengan kebenaran.jika
mereka berbuat baik, maka kebaikan itu akan menguntungkan kalian dan mereka
juga, dan apabila mereka berbuat jahat maka kalian akan mendapat pahala
ketaatan, dan mereka akan mendapat dosa kejahatanya”.Berbeda dengan Demokrasi
yang menyatakan kedaulatan ada ditangan Rakyat, yang menganggapsuara rakyat
adalah suara Tuhan. Sehingga sistem ini menyamakan suara seorang professor
dengan suara orang yang hanya lulusan SD.Berbeda dengan islam kedaulatan ada di
tangan Allah SWT. Untuk memilih seorang pemimpin dalam islam tidaklah melali
suara terbanyak seperti Demokrasi. Melainkan diseleksi dengan melihat Kriteria
Imannya, Spiritual dan Intelektualnya serta aspek ketqwaannya kepada Allah SWT.
kesimpulan kepemimpinan
yang baik adalah kepemimpinan yang mampu membawa Organisai sesuai dengan
azas-azas manajemen Rasulullah SAW. Yang berdasarkan Al-qur’an dan Al-hadist
yang mampu memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada bawahaan dan
masyarakat luas.Sistem kepemimpinan di dalam pemerintahaan tidak akan berhasil
apabila sistem tersebut belummenggunakan sistem yang telah diwariskan oleh
Rasulullah SAW, yang berdasarkan Al-qur’an dan Al-hadist. Seperti yang telah
kita ketahui konsep kepemimpinan yang di terapkan oleh Rasulullah SAW bisa di
bilang kinerjanya dari A sampai Z adalah ibadah. Sehinnga pekerjaan kita
insyaallah akan mendapatkan pertolongan dan Ridho dari Allah SWT.Telah terbukti
sistem kepemimpinan kapitalis yang banyak diterapkan oleh Negara-negara di
dunia hanya menjadi awal kehancuran bagi Negara mereka saja. Baik kapitalis,
sekuler, maupun liberal, tidak akan mampu untuk menyaingi sistem yang telah
Rasulullah berikan kepada umat manusia.Beberpa syarat menjadi pemimpin yang
berkriteria islami ialah :>. Cerdas, dalam menanggapi situasi dan kondisi
yang sedang terjadi,>. Amanah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Al Anfal :
27).>. Jujur, mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai
kenyataan dan kebenaran".>. Bertanggung jawab (fatonah)>. Tabliq
(pandai bicara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar