ILMU YANG BERMANFAAT ADALAH SALAH SATU AMAL JARIAH KITA

Kamis, 02 Februari 2012

SANG PEMIMPIN





  

 Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta Alam,Rabb yang maha pengasih lagi maha penya yang lagi maha penyayang, Rabb yang telah menciptakan Qalam. Slawat dan salam semoga dilimpahkan atas penghulu para nabi Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan segenap pembela sunnah yang menerangiAlam Raya. Segala puji bagi Allah SWT atas segala pertolongan dan taufik yang diberikansehingga selesailah artikel sederhana  ini.


Marikita simak sepotong kata pepatah yang mengatakan ; “ Meskipun seorang pemimpin karismatik dan pengikutnya telah mengetahui arah kemana tujuanya, tetapi sepanjang anda dapat meringankan jalanya maka ia akan menjadi lebih kuat. Ajarilah mereka untuk memimpin diri mereka sendiri, sehingga jalan mereka akan selalu terasa diringankan”.Mari kita lihat kepemimpinan dizaman modern sekarang ini. Bagaimanakah perpektif kepemimpinan dimasa kini ? Apakah kita merasa senang dengan gagasan bahwa seorang pemimpin harus ditakuti, dipuja,bahkan sampai disembah? Ketika kita meminta kepada pemimpin manakah yang lebih sering kita lihat kenyataanya, implementasinya atau hanya ungkapan janji-janji para pemimpin ?Suharto di Indonesia, Mubarak di Mesir, mereka adalah beberepa contoh pemimpin di zaman sekarang yang gagal total. Mereka adalah pemimpin yang dikenal dengan sebutan pemimpin yang Dictator dan Otoriter. Pemimpin yang bersifat keras dan selalu mengangap semua pendapatnya adalah yang paling benar dari pada pendapat orang lain. Mereka adalah para pemimpin yang memimpin orang lain untuk memimpin diri mereka sendiri, yang mengorbankan orang lain untuk meraih tujuan yang mereka inginkan. Dan sistem kepemimpinan inilah yang banyak dan digemari oleh orang-orang Dunia di zaman sekarang ini.Suharto, Mubarak, J. Bush dan masih banyak di Dunia ini yang tidak mungkin saya sebut satu persatu namanya yang menjadi contoh nyata kegagalan sistem kepemimpinan yang diterapkan oleh Dunia. Mereka sangatlah bertolak belakang dengan pepatah diatas dan tujuan seorang pemimpin. Bukankah tugas seorang pemimpin adalah; seseorang yang dapat dengan jelas memerintah antara HAM dan kewajiban, dan juga mampu memberi motifasi kepada orang lain sehingga mereka dapat memimpin diri mereka sendiri.


“Sabda Rasulullah SAW beliau menyatakan bahwa pemimpin suatu kelompok adalah pelayan pada kelompok tersebut, sehingga sebagai seorang pemimpin hendaklah dapat, mampu dan mau melayani serta monolong orang lain dan maju dengan iklas”.Kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah kepemimpinan dimana seorang pemimpin tidak hanya berbicara, akan tetapi juga mampu memberikan teladan bagi yang di pimpinnya, keteladanan lebih bermakna dari pada banyaknya nasihat.Rasulullah SAW telah memberikan contoh jelas dalam bagaimana menyusun sistem kepemimpinan dalam suatu Negara. Konsep kepemimpinan yang di buat oleh Nabi Muhammad SAW adalah konsep kepemimpinan Negara Madani, Yang mana menjadi tolak ukur seorang pemimpin adalah sholatnya, sehingga sholat di Negara tersebut menjadi tiangnya kepemimpinan (kepemerintahan). Konsep Imamah menjadi silahturahmi antara pemimpin dan yang di pimpin, yang artinya konsep kepatuhan kepada pemimpin yang didalamnya terjalin silahturahmi / menjalin hubungan yang bersifat positif yang mana antara pemimpin dan yang di pimpin saling ketergantungan dan saling mengingatkan. Dasar konsep imamah adalah Al-qur’an dan Al-hadist. Yang mana pemimpin dan para bawahannya di wajibkan mengimplementasikan / mengamalkan Rukun islam dan Rukun iman. Sehinggadapat dikatakan sistem kepemimpinan yang diwariskan nabi Muhammad adalah Ibadah, yang mana setiap perbuatankita akan di nilai positif (pahala) bagi Allah SWT.Didalam Imamah jama’ah kita haruslah sami’na wa atho’na (kami dengar dan kami taati) kepada sang pemimpin, tentu saja perintah yang harus di taati adalah perintah yang tidak melenceng dari Al-Qur’an dan Alhadist.Sabda rasulullah melalui Abi hurairah ra : “ Akan datang setelah ku para pemimpin, orang baik akan menjadi pemimpin kalian dengan kebaikannya, dan orang jahat akan menjadi pemimpin dengan kejahatannya. Maka dengarlah mereka dan taatilah segala hal yang sesuai dengan kebenaran.jika mereka berbuat baik, maka kebaikan itu akan menguntungkan kalian dan mereka juga, dan apabila mereka berbuat jahat maka kalian akan mendapat pahala ketaatan, dan mereka akan mendapat dosa kejahatanya”.Berbeda dengan Demokrasi yang menyatakan kedaulatan ada ditangan Rakyat, yang menganggapsuara rakyat adalah suara Tuhan. Sehingga sistem ini menyamakan suara seorang professor dengan suara orang yang hanya lulusan SD.Berbeda dengan islam kedaulatan ada di tangan Allah SWT. Untuk memilih seorang pemimpin dalam islam tidaklah melali suara terbanyak seperti Demokrasi. Melainkan diseleksi dengan melihat Kriteria Imannya, Spiritual dan Intelektualnya serta aspek ketqwaannya kepada Allah SWT.


kesimpulan kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu membawa Organisai sesuai dengan azas-azas manajemen Rasulullah SAW. Yang berdasarkan Al-qur’an dan Al-hadist yang mampu memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada bawahaan dan masyarakat luas.Sistem kepemimpinan di dalam pemerintahaan tidak akan berhasil apabila sistem tersebut belummenggunakan sistem yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW, yang berdasarkan Al-qur’an dan Al-hadist. Seperti yang telah kita ketahui konsep kepemimpinan yang di terapkan oleh Rasulullah SAW bisa di bilang kinerjanya dari A sampai Z adalah ibadah. Sehinnga pekerjaan kita insyaallah akan mendapatkan pertolongan dan Ridho dari Allah SWT.Telah terbukti sistem kepemimpinan kapitalis yang banyak diterapkan oleh Negara-negara di dunia hanya menjadi awal kehancuran bagi Negara mereka saja. Baik kapitalis, sekuler, maupun liberal, tidak akan mampu untuk menyaingi sistem yang telah Rasulullah berikan kepada umat manusia.Beberpa syarat menjadi pemimpin yang berkriteria islami ialah :>. Cerdas, dalam menanggapi situasi dan kondisi yang sedang terjadi,>. Amanah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Al Anfal : 27).>. Jujur, mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran".>. Bertanggung jawab (fatonah)>. Tabliq (pandai bicara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar