ILMU YANG BERMANFAAT ADALAH SALAH SATU AMAL JARIAH KITA

Sabtu, 17 Maret 2012

FUNGSI ILMU BAGI DA'I

FUNGSI ILMU



     Fungsi Ilmu Bagi Da’i

            Ada hadis yang bebunyi “ apabila dakwah adalah jalan yang paling agung dan mulia jalan yang dilalui seorang hamba, maka jalan tersebut di tempuh berbekal Ilmu “. Yaitu tentang ilmu visi dan misi dakwah tersebut.
            Seorang da’i haruslah memiliki ilmu dahulu dalam menyampaikan dakwah-dakwahnya. Dakwah hanyalah bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
            Nabi muhammad SAW telah mencontohkan dakwah kepada umatnya, dengan berbagai cara melalui, tulisan, ucapan bahkan langsung dengan perbutan beliau. Menyampaikan dakwah haruslah dimulai dari skala yang kecil dahulu yaitu dimulai dari istri, keluarga, saudara, dan teman-teman karib dahulu.
            Dakwah adalah mengajak manusia menjadi muslim yang teguh dan utuh intuk hanya menyembah dan mengimplementasikan syariat-syariat AllahSWT. Melaksanakan dakwah bukanlah pekerjaan yang mudah, baik bagi si pelaku dakwah (da’i) maupun bagi si penerima atau pendengar dakwah, sebab dakwah sangatlah sulit di terima oleh orang-orang yang berakal beku, fanatisme dan bagi pencinta dunia. Oleh karena itu seorang Da’i haruslah memiliki ilmu yang cukup dahulu dan mengenal kriteria lingkungannya sebelum menyampaikan dakwahdakwahnya.

Manfaat Ilmu Bagi Seorang Da’i
1.      Ilmu adalah penerang dakwah
Dalam ayat ditetapkan bahwa ilmu di titi sebelum berkata dan berbuat, maka ilmu harus mendahului amal perbuatan dan harus menjadi imam baginya. Apabila ilmu ibarat pohon maka dakwah adalah buahnya. Dakwah tanpa dilandasi ilmu adalah perjuangan yang tidak memiliki aturan petunjuk. Maka setiap da’i berkwajiban untuk mendalami dahulu ilmu agamnya, agar dakwahnya benar dan tepat.
Umar radiyallahu berkata “ belajarlah sebelum menjadi seorang pemimpin, dan teruslah belajar walaupun mereka sudah menjadi orang-orang termuka “.
Ilmu harus menjadi pilar utama bagi seorang Da’i yang lurus dan jujur.

2.      Ilmu adalah jalan persatuan dan kesatuan
Banyaknya perselisihan bagi para da’i dan permusuhan antar da’i dikarenakan banyak     faktor, yang paling nampak adalah di karenakan hilang dan pudarnya ilmu, di tinggalnya fiqih dakwah dan redupnya cahaya iman di dalam jiwanya.
3.      Ilmu adalah rasa takut kepada Allah SWT
Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah mereka takut kepada-Nya dan mereka tidak takut kepada seorangpun selain kepada Allah SWT, dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan (Qs. Al- ahzaab : 39).

Dalam dunia dakwah, da’i merupakan umat yang merupakan umat yang dapat memerangi kebodohan, kesestan dan kebobrokan akhlak. Maka dari itu para da’i haruslah memiliki beberapa bekal penting agar mampu memberikan teladan dan menanamkan iman di hati kaum muslimin.
Bekal dan Sifat Da’i
1.      Iman
Iman merukan inti bagi para da’i, maka dari itu sebelum menjadi seorang pendakwah para da’i haruslah memiliki iman yang baik dahulu, dengan cara meningkatkan kespritualannya.


2.      Akhlak
Akhlak merupakan buah dari iman, orang yang imannya baik akan menghasilkan akhlak dan perbuatan yang menyenangkan orang lain. Seorang da’i harus menjadi orang yang pertama yang mencontohkan segala yang di dakwahkannya dalam bentk aklak yang mulia. Rasulullah sebagai sorang pemimpin para da’i menjadi tauladan di tengah-tengah para sahabatnya. “ dan sesungguhnya muhammad benar-benar berbudi pekeri yang agung ( Qs. Al-qalam : 4 ).
3.      Ilmu Pengetahuan Agama
Seorang da’i hakikatnya adalah seorang pemberi. Karenanya ia haruslah kaya dengan ilmu pengetahuan agama. Da’i yang miskin ilmu dan wawasanya tidak akan bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya.
"Katakanlah: "Inilah jalan (agama)-ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata..." (Yusuf: 108)

Setiap juru da'wah --dari pengikut Nabi saw-- harus melandasi da'wahnya dengan hujjah yang nyata. Artinya, da'wah yang dilakukan olehnya mesti jelas, berdasarkan kepada hujjah-hujjah yang jelas pula. Dia harus mengetahui akan dibawa ke mana orang yang dida'wahi olehnya? Siapa yang dia ajak? Dan bagaimana cara dia berda'wah?

Oleh karena itu, mereka berkata tentang orang rabbani: yaitu orang yang berilmu, beramal, dan mengajarkan ilmunya; sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT:


"... akan tetapi (dia) berkata, 'Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada Allah), karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu telah mempelajarinya." (Ali 'Imran: 79)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar