“Apakah engkau telah memperhatikan orang yang
menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya ? Qs Al jaatsiyah 23”…….. Surat Al
jaatsiya artinya ialah berlutut, karena di dalam surat yang suci ini ada kisah
yang menceritakan akan datangnya hari kiamat, ketika pada waktu itu berlutut
dihadapan-Nya karena hormat, takut dan cemas menghadapi mahkamah Ilahi. Mereka
yang berlutut mengenang kembali perbuatan-perbuatan di masa lampau, sementara
di sebelah kanan mereka tampak Surga dan sebelah kiri mereka terlihat bara api
Neraka., manakah gerangan yang akan di masuki ?.
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan betapa besar bahayanya bagi seseorang yang selalu memperturut hawa nafsu apalagi sampai mempertuhankannya. Aturan-aturan Allah di abaikan dan aturan hawa nafsu menjadi tuhan komandonya.
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan betapa besar bahayanya bagi seseorang yang selalu memperturut hawa nafsu apalagi sampai mempertuhankannya. Aturan-aturan Allah di abaikan dan aturan hawa nafsu menjadi tuhan komandonya.
Alangkah
besar bahaya yang ditimbulkan oleh hawa nafsu yang dipertuhankan. Firman Allah
Almukminin 71: “ Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, niscaya
binasalah langit dan bumi, dan apa yang ada di dalamnnya.
Semua
tuntutan hawa nafsu cinta dunia seperti gila harta, gila wanita dan gila
jabatan. Merajarelanya pornografi dan pornoaksi, tuntutan pergaulan bebas tanpa
batas dan tuntutan perkawinan sesama jenis dipersilakan., dibiarkan dan diperturutkan,
dapat dibayangkan apa yang terjadi dengan Indonesia?.... Sangat jelas bila
semua ini telah menjadi lumrah, maka Indonesia Raya ini tidak lain akan menjadi
Kebun Binatang Raksasa.
Sangat
mengherankan memang, kalau ada orang yang konon terpelajar, mahir menganalisis,
pandai mendeteksi lalu menjadikan dalil Al Qur’an dan Sunah Rasullullah untuk “mengikuti
perkembangan zaman” yang tak lain hanya untuk menghiasi bahasa lidah menuju
wujud busuk si tuhan yang bernama hawa nafsu. Dorongan penyakit social seperti
ini harus dipertekankan, karena bagaimanapun pada akhirnya akan menimbulkan
penyesalan dan kesengasaraan tiada akhir.
Allah
menetapkan pelaksanaan Puasa. Salah satu manfaatnya ialah agar hawa nafsu dapat
ditekan dan dikendalikan, dikala hawa nafsu ingin merajai diri. Manusia di
perintahkan banyak berinfak, menolong sesama manusia dan memperbanyak sujud
kepada Allah itu semua tak terlepas dari upaya menekankan dan mengendalikan
hawa nafsu agar tidak liar dan tak terkendalikan dari cinta dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar