ILMU YANG BERMANFAAT ADALAH SALAH SATU AMAL JARIAH KITA

Sabtu, 05 Januari 2013

MUSLIM adalah AKTIVIS




Setiap muslim adalah aktivis dan aktivis adalah Da’I, Da’i adalah yang berdakwah menjalankan tugas penuh kemuliaan, meneruskan tugas dan misi kerasulan dengan iklas yang hanya mengharapkan ridho Allah. Dalam mensiar dan membela agama Allah yang pastinya disesuaikan dahulu dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan kemajuan zaman, karena memang  islam dan Al Qur’an ada untuk setiap zaman. Qs attaubah 112 “ mereka adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji Allah, mengembara (demi agama Allah). Rukuk, sujud, menyeru, berbuat yang makruf dan mencegah yang munkar, yang memelihara hukum Allah dan menggembirakan orang-orang yang beriman.
Dengan berintegrasi dengan Al qur’an, menjadikan al qur’an proyek seumur hidup dengan cara mempelajari, memahami, menghafal dan mengamalkannya, secara terus menerus, bertahap dan berkesinambungan. Dan Allah menyatakan dan menjamin Qs Al qomar 17 “ dan Allah telah menjadikan al qur’an sebagai peringatan. Adakah mereka yang mengambil sebagai pelajaran”.
Bagi seorang da’i Al qur’an adalah kitab suci wahyu Allah, pedoman dalam hidup dan kehidupan yang dapat menuju keberhasilan, keselamatan, kemuliaan, kejayaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengenai  kebutuhan keduniaan (materi) baginya hanyalah no dua, seorang da’I sangatlah meyakini bahwa Allah SWT pasti melindungi dan membantunnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebagaimana janji Allah kepada hambannya  yang berjuang di jalan-Nya “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” Al Maidah  35. Dan ingat karena Al qur’an jugalah kita akan mengalami kehancuran, kehinaan, kesengsaraan dunia dan akhirat yang  akan di dapatkan apabila berani menyampingkan dan membelakanginya. (ayat azab menyampingkan alquran)
Bekal-bekal Da’i
v  Mensucikan Diri Berakhlak Mulia dengan membersihkan, menjahui dan mengilangkan bebagai penyakit hati seperti ;
·         Penyakit Cinta dunia
Mencurahkan dan menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas yang jauh dari kegiatan ibadah hanya untuk keduniaan semata. Disadari tanpa disadari menghalalkan berbagai cara demi mencapai tujuan bahkan menjadikan dalil Al Qur’an dan Sunah Rasullullah hanya untuk menghiasi bahasa lidah menuju wujud busuk si tuhan yang bernama hawa nafsu. Qs ala’raf 27 “ sesungguhnya kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin bagi orang-orang yang tak beriman”.

·         Nafs yang tak terkendali
Pancaran cahaya iman sebagai mukmin yang berada dalam qalb (hati bagian paling dalam) tanpa petunjuk dan hidaya Allah akan redup dan gelap karena tertutupi oleh tirai-tirai kemusyrikan diselubungi dan di selimuti  awan kabut kemunafikan yang ditaburi oleh debu-debu kemaksiatan. Sehingga pancaran cahaya iman, sumber segala kebenaran pada jalan Allah tidak dapat menyatu dengan cahaya islam, cahaya islam padam dan yang tinggal hanyalah sebagai islam KTP, Qs an-naziat 40-41 “apakah engkau telah memperhatikan orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsunya  sebagai tuhannya”.
Menghilangkan  dua penyakit hati ini obatnya tiada lain hanya petunjuk dan hidaya Allah Qs al anfal 24 “ bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hati”. Agar Allah membukakan pintu hati sehingga dapat memancarkan cahaya iman dengan terang benerang di dalam hati kita tiada lain hanyalah dengan melakukan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, sehingga kemudian seorang hamba menjadi muslim yang beriman dan beramal shalih dalam menuju dan mencapai taqwa. Sebagai pucian Allah kepada hambanya, Allah menyatakan dalam Qs Ali Imran 110…
v  Mengenal dan Mengkaji diri,
“juga pada diri kalian (terdapat tanda-tanda kekuasaan Tuhan) apakah kalian tidak melihat (qs al dzariat 21)”. Rasullullah SAW bersabda  siapa yang mengenal dirinya niscaya ia mengenal Tuhannya. Mengenal jati diri sangatlah penting bagi seorang da’I dengan mengenal kemampuan dan kelemahan diri sendiri akan dapat memperkuat iman terhadap Allah SWT bahwa segala sesuatu itu terwujud atas kehendak Allah.
·         Siapa Aku
Aku adalah hamba Allah yang hanya mengabdi, mengabdi dan mengabdi kepada Allah SWT. Hidup seorang da’I selalu menjadikan setiap nafasnya, setiap ucapannya dan setiap tetesan keringatnya hanyalah bertujuan menegakkan agama Allah SWT. Da’I selalu menjaga setiap aktivitasnya selama 24 jam ini hanya untuk melakukan hal-hal yang bernilai ibadah di mata Alla SWT. Kenikmatan sejati bagi seorang da’I ialah ketika ia dapat memberikan manfaat bagai masyarakat dan dapat mensiarkan islam dihadapan masyarakat.
·         Bagaimana Aku
Barang siapa berpegang teguh kepada agama Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk (Allah) kepada jalan yang lurus, ali imron 101. Cobaan dan rintangan memang pasti selalu datang  kepada seseorang yang sedang berjuang di jalan-Nya. Allah memberikan cobaan kepada hambanya bukan berarti Ia murka/mempersulit hamba-hamba yang sedang berjuang, melainkan ia memberikan cobaan itu hanya karena Ia ingin memperkuat mental dan iman mereka kepada Allah sajalah.

v  Bersabar,
Hidup adalah perjuangan, sebagai mana Allah mengatakan yang artinya “tiada dikatakan beriman sebelum aku coba”. Dalam menghadapi cobaan-cobaan yang penuh dengan problem dan lika-liku hidup ini, hanya dengan kekuatan dan kemampuan dirilah sehingga dapat menterapkan kesabaran. Tapi ingat jangan kau lari dari cobaan (perjuangan), karena cobaan adalah proses menuju pemantapan diri, sekali kau lari bersiaplah kemurkaan dan kegagalan pasti menghampiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar