Pergilah Kemana Hati Membawamu

Dalam novel bestseller Internasional.

Sepotong pesan dari Darwini sang nenek kepada cucunya dinda,

kelak disaat begitu ada banyak jalan terbentang di hadapanmu

dan kau tak tahu jalan mana yang kau tempuh, janganlah memilih jalan dengan asal,

tetapi duduklah dan tunggulah sesaat.

Tari nafas dalam-dalam dengan penuh kepercayaan,

seperti saat kau bernafas pertama kali di Dunia ini.

Jangan biarkan apapun yang mengalihkan perhatianmu,

lalu ketika hati itu berbicara,

beranjaklah dan pergilah kemana hati membawamu….!”istafti Qalbak”

Hati menurut Ulama Sufi adalah pusat motifasi dan pengetahuan kita,

hati bahkan bisa mengetahui apa yang di ingkari oleh pikiran rasional.

Sabda nabi SAW “istafti qalbak, mintalah fatwah pada hatimu”,

kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah yang membuat hatimu gelisah.

Penjelasan imam Al-Ghazali tentang hati “ Tubuh laksana Negara, tangan, kaki dan angota tubuh lainya laksana pekerja ahli, nafs (jiwa) bagaikan pemungut pajak, amarah ibarat polisi”.

Hati adalah rajanya, akal adalah perdana mentrinya.

Nafs adalah pemungut pajak(senantiasa berusaha menarik sesuatu yang hanya untuk kepntingan diri sendiri). Amarah adalah sifat keras dan kasar, cenderung menghukum dan menghancurkan.

Apabila rajanya baik maka baik pula semua para prajuritnya dan apabila rajanya buruk maka buruk pulalah semua para prajuritnya.